Mata Andin (1)

sumber:kumpulan cerpen "wajah terakhir".mona sylviana

sementara matahari merayap,jalanan senyap

Seperti banyak orang lebih suka sembunyi dalam rumah.bermalas-malasan di depan tv sambil ngunyah keripik pisang.tidur dekat jendela terbuka dengan kaos dalam dan kain sarung.Atau mungkin sedang berkerut kening menyelesaikan tugas sekolah.

Hanya ada dua laki-laki.Bibir mereka menjepit rokok kretek.Duduk leha-leha di samping tidak jauh dari pos ronda.Mendengarkan suara kresek dari radio kecil yang di gantung pegangan gerobak sampah.

rindu..betapa rindu hatiku tiada tertahan.kau tinggalkan aku seorang...

Andin menulum bibir.Siang ini benar-benar lengang.Dari denting dan guyuran air,Andin tau kalau pembantu sebelah sedang mencuci piring.Andin bisa pula mendengar dengkur berantai tetangga sebelah kiri.Juga suara dengung yang keluar dari gardu listrik seberang jalan.

Andin menarik nafas panjang.Dihamparkannya karungplastik bekas di bawah bayang-bayang daun jambu.tangannya yang kecil menarik uraian rambut kebelakang.Lalu mengikatnya dengan karet gelang merah menjadi ekor kuda.Pundak andin menempel di batang pohon bambu.

Mata andin terpejam.Terbuka.Pejam.Dan terbuka lagi.Ia tengadah,menghadap langit.

"andin!"

Warna langit biru terang.Matahari terlihat sebagian.Awan pelan beriringan.berkumpul menggambar kepala gajah dengan mulut terbuka.GAjah itu sedang menangkap lemparan kacang seperti pernah  dilihat andin lima tahun lalu waktu sekolahnya piknik ke kebun binatang.Disamping kepala gajah itu ada paha ayam.Andin memejamkan mata.Lidah dan hidungnya tengah membayangkan fried chicken yang dihidangkan panas-panas dengan cocolan saos tomat dan sambel dalam ruang ber-AC.

hemm,enak juga siang begini makan ayam goren.sudah ah,jadi lapar....Sekarang yang itu.Awannya kayakk....kayakk..

"Andin!"



iya ya.kayak bekas koreng di...

Andin menarik rok hingga menutupi bercak kecoklatan di lututnya.Bibir andin megulum senyum malu. ..

"Heh!Telingamu kemana?"

Andin tersentak.

BIbinya berdiri dekat pintu yang bagian bawah tripleknya mengelupas.Dahi,hidung dan dagu perempuan itu tertutup cairan kental putih.Mungkin dia sedang memakai masker untuk membersihkan bekas jerawat yang menghitam.RAmbutnya di penuhi gulungan rol pengeriting rambut.

"Ya bi?"
"kamu enggak dengar,.ya?Bibi panggil-panggil dari tadi."
Andin menggeleng.
Tuh pak tayo di ujung sana aja dengar.kamu kok ya bisa enggak dengar?Makanya jangan sering-sering duduk di situ.Sedang apa?Ngelamun lagi?Kecil-kecil pintar ngelamun,nanti seperti ib...Heh,kamu sudah makan?PR?"
"Udah."
"Apanya yang sudah.makan atau PR?"
"makan,PR-nya belum.NAnti sore aja,bi."
"Jangan suka nunda-nunda pekerjaan.Ayo masuk."
"sebentar lagi,Bi.kan di sini enggak panas."
"ya sudah,terserah.Bibi tidur dulu ya."
"iya"
"eh,nanti kalau ada tante karman datang,bilang bibi sedang ke alun-alun.....Eit,jangan,jangan.Nanti dikira aku sedang belanja."
"memang kenapa bi,kalau belanja?"
"kok kenapa,mulut nya panjang.Tahu-tahu besok nyebar gosip kalau aku banyak uang tapi belum bayar arisan"
"oh,jadinya gimana bi?"
"sebentar ini juga lagi di pikir.."
"memang tante karman mau apa?"
"mau apa lagi,dia kan doyan ngomongin orang.Si anu pake berlian sekian karat,si ini suaminya punya simpenan.si itu...Ah capek.Bibi lagi enggak mood.pokoknya kamu bilang aja enggak ada.sedang ke rumah sakit."
"rumah sakit mana?"
rajawali.biar jauh sekalia."
"memeang siapa yang sakit?"
"ya enggak ada."
"biang andin enggak tahu aja ya,bi?"
"ya ya.masak orang enggak tau masih di tanya."

Andin tengadah.sekarang  matahari bulat penuh.Awan tinggal bercak-bercak putih yang jauh.

Andin melihat sebuah rumah putih kusam dengan halaman satu setengah meter yang di tanami sebatang pohon jambu yang belum berbuah.tanah halaman itu liat.kalau musim hujan datang tanah itu mengotori sepatu...

hanya ada satu pintu.pintu depan.
dari lubang setinggi kurang dari dua meter itu para penghuni rumah keluar dan masuk.Andinlah yang paling sering menggunakannya:pergi,pulang sekolah,disuruh beli rokok atau kopi.Setelah andin,bapak.Bapak pergi pagi,sore pulang.tidur.besok pergi lagi.pulang.berdiam di kamar seharian.pergi dan baru dua tiga hari pulang.terus pergi lagi.seminggu baru pulang.....

bersambung ke  mata andin (2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar